Halaman

Kamis, 28 Maret 2013

Ikatan Cinta Berkarat

kenangan yg mengikat
tersimpul ikatan tali mati
bagaikan tak mau terlepas
tak mampu membuka
hati yang berkarat karena
cinta usang yang tak bisa
tergantikan oleh waktu
masa serta usia
yang melewati hanyalah
bayangan yang tak mampu
membongkar cinta abadi
rupanya telah mengakar
membelit jiwa bagai siang dan malam
bagai pagi dan sore hari, bagai bulan dan bintang
bagai lautan dan daratan, bagai jiwa dan raga
bagai tangan menggenggam erat, enggan memberi
cinta usang yang berkarat
terpelihara karena meletakan
cinta diatas keaggungan diri
kepercayaan, kemuliaan, kesetiaan
penghargaan, penghormatan yang dalam
sebagai karat cinta yang menyatukan
kedua insan yang telah tua renta
namun cinta itu tak pernah tua dan mati.

by nooryta 191112/11.30

CINTA TANPA BEBAN


Rabu, 27 Maret 2013

My Boy


"Dia adalah amanat nyata dari masa laluku, dia adalah matahari ketika Aku redup, 
Dia adaalah benteng ku ketika aku tak terkendali, Dia adalah semangatku ketika aku lemah tak berdaya. Dia adalah pertahanan jiwa ku ketika jiwaku melayang tak temukan pegangan"

Anak ku buahati ku jadilah pribadi muslim yang tangguh, jadilah penghibur lara ku, jadilah suporter terdekat ku, jadilah anak lelaki yang bisa memimpin jiwa mu mengajak langkah-langkah mu ke jalan yang Allah ridlo, semoga dirimu selalu Allah jaga, dijauhkan dari kedurhakaan, dijaukan dari pengaruh buruk, dijauhkan dari orang-orang jahil.Aamiin
Engkaulah tempat ibumu berkasih sayang.

Selasa, 19 Maret 2013

Qolbu Merindu

Sekat Rindu

Suara rindu membelenggu qolbu
Tak tersentuh penuh, terhalang keraguan sekatan
jiwa terikat nyata, cinta hanya sekedar rasa
Hanya sebelah ruang hati terisi
kekosongan belahan jiwa mencari-cari
mungkinkah terpenuhi ruang tak terisi

Suara rindu tak mengkin penuhi qolbu
memaklumi peran hati membiasakan diri
hanya nyanyian sukma yang sedang sendiri
selamanya terpatri dalam setengah hati
suara rindu menyapu membelenggu
rinduku tak pernah milikimu sepenuh qolbu

by:nooryta190313/15.00wib
 

 

Senin, 18 Maret 2013

Kumpulan Tulisan Qu


Illusion
Tonight is very clear discribe your face
i dont realize i am smiling at you in my fantasy
as wide as your smile at me
it never fed up with you
can i talk to you as i ever did with you
can i touch you as i did in my dream
can i hold and kiss you as i did in illusion
my eyes cant glimm such never closed
never end thinking of you
i dont know how and when it will be end
and become real one
only hoping one day in glory of love.....
.............nooryta,nov11th8.45pm

I Hate

i hate the way you talk
i hate the way you treat me
i dislike every single move
i sick of your mien

why you always two steps behind me
why you always show your desire to me
no matter what u said i dont care
any reasion that you explain
will not change my mind

so get out of my sight
do not hinder my pace
i hate the way you talk
i hate the way you treat me

.by nooryta 25072011/9.15..................................


I Will

i will love you just the way you are

i will  love you for your brilliance
i will miss you becouse of your greatness to calm my restlessness
i'm going to need you because you make me strong
i will understand you becouse you teach me to understand you
i proud of your wisdom and protect me
i like the way you put me in respectable position
You put me on an important part in your life
You really respect  to me as a woman that need  protected
You make my life more meaningful
thanks to you for you attention
becouse of magnitude of love that you give
Hopefully i can give you such great love that you give to me

 bynooryta271011/09.30...valuable word!!



I Beg You My Lord
with hoping tears, was worry of this feeling
made mistake for caring love with you
fearness sometime visible on my eyes
was worry it will be make this feeling gone
 oh my lord u must know what i feel
b coz only you , you had given this feeling to me
am scare if you will take him away from me
b'coz i have no bright to thanx to you
who had given this love for me in the second chance

oh my Lord dont let me make mistake
with your power give me more patience

for caring this love in Your manner
give him to me if you wanted to
make it easy in Your might
let me find him at your command

i beg you my Lord.................................nooryta,oct17th/09

Rabu, 13 Maret 2013

Meredam Hati


Ku pukul-pukul dada ini merasakan lonjakan hati yang tercubit
Ku usap-usap dada ini berharap sentuhan kecewa memudar
Ku urut-urut dada ini walau dua tangan ini ikut bergetar menahan
Ajakan amarah emosi jiwa penuhi kepuasan membalas

Walau mulut ini terkunci menyebut-Nya, namun hati kecil merintih
Astagfirullahaladzim, subhanallah, wallhamdullilah walaillahaillahallah
LAA ILAAHA ILLA ANTA SUBHAANAKA INNI KUNTU MINAL DHOOLIMIINA,
Susah meraih kesabaran sebenar-benarnya sabar padahal
Allah selalu bersama orang orang yang sabar, dan itulah janji Allah
Sebuah kesudahan dari kesabaran adalah syurga bagi hamba-hamba-Nya
Mungkin keikhlasan lah yang harus seiring dengan kesabaran sebgai obat
Meredam hati saat kesabaran nyaris menipis.

by:nooryta120312..tgt.farawayfromhome

Selasa, 12 Maret 2013

Dzikir


Ketika nikmat iman telah menyentuh qolbu
expresi iman terungkap dalam kata dan perbuatan
setiap tarikan nafas mengucap tasbih, tahmid dan takbir
kedua jari tangan pun begerak dalam hitungan
seakan satu paket yang tidak bisa dipisahkan    

Alam pikir pun menyatu dengan hati mengajak
bersama mengagungkan Sang pemilik raga
sesaat kelelahan, kepenatan, dan gemerlapnya dunia terlupakan
dengan tukmaninah jiwa dan raga berpasrah pada Mu
mengadukan keluh dan kesah hamba Mu yg tanpa daya dan upaya

frekwensi ibadah pun menjadi lebih berarti
rutinitas ibadah tidak sekedar ritual
dalam kehusuan dan tidak dalam rasa ria
semakin mengenal diri dalam kesendirian
semakin mengenal Mu dalam pengendalian

Semoga saat berdua bersama Mu
Engkau catat aku sebagai hamba pilihan Mu
Engkau simpan aku pada derajat yang tinggi sebagai manusia
Engkau tempatkan aku dengan hamba Mu yang selalu diberi Rahmat
Semoga Engkau tak membiarkan ku dalam kesesatan
Semoga Engkau ambil aku pada saat aku lebih dekat pada Mu
Jangan beri aku sedetikpun berpaling dari MU
Semoga, nafas, darah, detak jantung dari tubuh ini
selalu menyadarkanku mengajaku untuk selalu berdzikir pada MU

by nooryta3411/17.30
when love is no longer credible and meaningless
from the other hand I do not feel you have to protect me
I do not feel you are the backrest when sorrow struck me, I just felt that I was a suspect
a big mistake, I just had to follow
what you think is right so what's the meaning of the discussion when the decision must be according to you the most right!
I do not want to involve my business past dragging your
if you want to fence it off today, then let it be my problem if it's a matter for you then the end result will be complicated. means we are not friends or companions when issues dealing with nominal because it will change the person is very sensitive to the other meaning of meaning sincere, God will allow His servant of trouble the next world when we help people who are in trouble to be forgotten! I just hope that God's help is through the hands of the hands of sincere magic without interference the affairs of the world!

my conclusion
love will fade Available when the trials of life come in the form of cash
love it becomes apparent when the issue of money changing image
love is complicated when the issue will be brought suspicions of money, so be careful with money will change a sincere love love suspiciously.
and all will turn faith into oblivion.

.......>>>>>>                           
                                         


Ketika Cinta tak lagi dipercaya dan tak bermakna
Dari sisi lain Aku tidak merasakan engkau melindungiku
aku tidak merasakan engkau adalah sandaran ku ketika duka melanda, aku hanya merasakan bahwa aku adalah tersangka
dalam sebuah kesalahan besar, aku hanya harus mengikuti
apa yang menurut mu benar jadi apa arti diskusi bila keputusannya harus menurut mu yang paling benar!!
aku tidak mau melibatkan urusan masa lalu ku menyeret mu
jika ingin memagari itu dari masa sekarang, maka biarkanlah ini menjadi urusanku bila ini menjadi urusan mu maka hasil akhirnya akan menjadi rumit. artinya kita bukanlah teman atau sahabat ketika persoalan berurusan dengan nominal karena hal ini amatlah sensitif akan merubah seseorang makna ikhlas menjadi lain, Allah akan memudahkan hambanya dari kesulitan dunia akhirat manakala kita menolong orang yang sedang dalam kesulitan menjadi lupa!! aku hanya punya harapan bahwa pertolongan Allah adalah ajaib lewat tangan tangan ikhlas tanpa dicampuri urusan dunia!   
kesimpulan ku
cinta itu akan luntur ketka ujian hidup datang dalam bentuk uang
cinta itu menjadi semu ketika persoalan uang merubah image
cinta itu akan menjadi rumit ketika persoalan uang mendatangkan kecurigaan,

jadi hati hati dengan uang akan merubah cinta tulus menjadi cinta yang penuh curiga.
dan seluruhnya akan mengubah keimanan menjadi terlupakan.

Sabtu, 09 Maret 2013

Maaf Jika...


Destiny / Takdir

Sebelum sesuatu terjadi membelengu kita sehingga sesuati itu mengunci hidup kita dengan terpaksa karena mempertimbangkan banyak hal yang memungkinkan kita menerima apa yang tidak kita inginkan, kerenya Think b 4 act !! , tapi jika itu telah terjadi terimalah dengan ikhlas dan bijaksana bahwa setiap peristiwa yang di alami manusia semata-mata adalah kehendak-Nya dinamakan Takdir dan kita wajib mengImaninya sebagai muslim, baik itu takdir baik maupun buruk.
 

Takdir manusia memang telah ditentukan tetapi bukan berarti kita hanya duduk manis mengharapkan takdir baik akan datang tapi berusahalah sebaik mungkin untuk merubah takdir buruk dan memancing datangnya takdir baik. ingat takdir buruk manusia bisa di ubah dengan doa.
saat kita telah berusaha namun tetap gagal juga yakinlah bahwa hal itu memang yang Allah telah tentukan untuk kita walaupun terkesan salah menurut kita.

Allah SWT selalu melakukan semua perkara dengan benar !
Cara Allah SWT selalu cara yang terbaik, walaupun kelihatannya semuanya salah
Jika anda memohon sesuatu dan menerima yang lain dari Allah SWT, Percayalah
Yakinlah bahwa Allah SWT senantiasa memberikan apa yang anda pinta pada waktu yang tepat
Apa yang anda pinta … tidak selalu apa yang dibutuhkan !
Allah SWT tidak pernah gagal memenuhi permintaan hamba-Nya, teruslah berdoa kepada-Nya tanpa ragu dan mengeluh
Duri hari ini … adalah bunga hari esok !
Allah SWT memberikan pilihan yang terbaik kepada mereka yang menyerahkan ketentuan kepada-Nya
(sumber: blogg islam "menyikapi takdir")
istiqom4h.wordpress.com

Well,...sebetulnya tulisan ini ditunjukan untuk diri saya sendiri
bahwa tidak bisa juga kita terlalu ngotot menyesali atau pasrah sumerah atas sesuatu peristiwa, karena kita punya doa, yakin dengan kekuatan doa bisa merubah takdir buruk menjadi baik karena dengan keyakinan bahwa pertolongan Allah itu ajaib tak bisa kita sangka-sangka, raihlah Rahmat Allah dengan doa-doa berprasangka baiklah terhadap Allah dan jangan putus asa dari Rahmat Allah.

Jumat, 08 Maret 2013

Rahasia Usia 40, Rahasia Usia Nubuwah Rasulullah


Rahasia umur Muhammad saat nubuwah, mulai tersingkap sedikit demi sedikit. Mengapa Muhammad mengemban misi kenabian saat beliau berusia 40 tahun? Dan bukannya usia 30 atau 35, puncak kehebatan [fisik] manusia? Mengapa harus 40 tahun? saat fisik sudah berrada di jalur turun, ibarat naik roll coster, 0-39 th adalah ketika kereta merambat naik, lalu di usia 40 lah si kereta roll coster mencapai puncak rel dan kemudian meroket turun.
Jadi, apa rahasia usia 40 tahun Muhammad ketika di serahkan misi mulia ini? Apa makna yang terkandung dalam usia 40 ini?

****************
Apabila dia telah dewasa dan usianya sampai empat puluh tahun, ia berdoa,Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang shaleh yang engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang muslim.” (Q.S. al-Ahqâf: 15)
Al-Qur’an memberikan apresiasi tersendiri terhadap manusia kala mencapai usia 40 tahun yang disebutkan dalam surat di atas. Pastilah bukan hal yang main-main, Allah menyebutkan secara jelas usia manusia yang dimaksud. Sebenarnya apa maksud Allah menyuruh manusia untuk berdo’a pada usia tersebut.
Menurut para mufassir, usia 40 tahun merupakan usia dimana manusia mencapai puncak kehidupannya baik dari segi fisik, intelektual, emosional, karya, maupun spiritualnya. Orang yang berusia 40 tahun benar-benar telah meninggalkan usia mudanya dan beralih menapaki usia dewasa penuh. Apa yang dialami pada usia ini sifatnya stabil, mapan, kokoh. Perilaku di usia ini akan menjadi barometer pada langkah usia selanjutnya.
Do’a yang terdapat dalam ayat tersebut sangat dianjurkan untuk dibaca oleh mereka yang menginjak usia 40 tahunan. Di dalamnya tampak terkandung uraian berbagai gejala orang yang berusia 40 tahun, yakni nikmat yang sempurna telah diterimanya dan diterima oleh orang tuanya, kecenderungan diri untuk beramal yang positif, rumah tangga yang beranjak harmonis, kecenderungan diri bertaubat dan kembali kepada Sang Pencipta, dan ketegasannya mendeklarasikan diri sebagai pemeluk agama Islam.
Oleh beberapa ahli tafsir, ayat tersebut dijelaskan sebagai ayat yang berisikan nasihat kepada manusia untuk selalu bersyukur, mengingat dan mendoakan kebaikan bagi kedua orang tuanya sekaligus juga memohon petunjuk untuk dapat melakukan amal shaleh berupa kebaikan (agama) kepada keluarganya ketika manusia tersebut telah mencapai usia 40 tahun.
Dalam surat tersebut setidaknya juga terdapat empat indikator kemuliaan manusia yang seharusnya menjadi identitas orang yang mencapai umur 40 tahun yaitu bersyukur, beramal shalih, bertaubat, dan berserah diri.
* Bersyukur kepada Allah atas karunia umur yang mengantarkannya mencapai angka 40.
* Bersyukur atas kenikmatan hidup yang telah dianugerahkan Allah baik berupa kenikmatan material maupun nikmat anak keturunan (dzuriyat).
* Bersyukur sesuai hakikat bahwa semuanya karena kehendak yang mengikuti nilai-nilai kebaikan yang dikehendaki Allah dan dicontohkan dalam kehidupan Rasul dan para sahabat.
* Bertobat disertai kesadaran bahwa manusia mempunyai kalbu yang berbolak-balik antara tarikan kebaikan dan keburukan.
* Bertobat disertai perenungan dan perhitungan apakah di usia 40 tahun lebih berat kebaikannya atau keburukannya.
* Berserah diri, yang merupakan pernyataan keikhlasan sebagai seorang muslim yang tunduk dan patuh terhadap ketentuan Allah SWT dan Rasul-Nya, sehingga upaya-upaya yang dilakukan tersebut dapat menjadi amal shaleh yang tidak tertolak dan dapat mendatangkan keridhoan-Nya.
Dengan demikian umur 40 tahun dapat dipandang sebagai gerbang pencerahan jiwa, menjadikannya cahaya menuju kehidupan yang lebih mulia.1]
Pada ayat yang lain, Allah swt. berfirman,
Apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam tempo yang cukup untuk berpikir bagi orang-orang yang mau berpikir, dan (apakah tidak) datang kepadamu pemberi peringatan? (Q.S. Fâthir: 37)
Menurut Ibnu Abbas, Hasan al-Bashri, al-Kalbi, Wahab bin Munabbih, dan Masruq, yang dimaksud dengan “umur panjang dalam tempo (tenggang waktu) yang cukup untuk berpikir” dalam ayat tersebut tidak lain adalah kala berusia 40 tahun.

Mengapa umur 40 tahun begitu penting?

Dalam tradisi Islam, usia manusia diklasifikasikan menjadi 4 (empat) periode, yaitu
1) periode kanak-kanak atau thufuliyah,
2) periode muda atau syabab,
3) periode dewasa atau kuhulah, dan
4) periode tua atau syaikhukhah.
Ibnu Qayyim Al-Jauziyah menyebut periode kanak-kanak itu mulai lahir hingga baligh, muda mulai dari usia baligh sampai 40 tahun, dewasa usia 40 tahun sampai 60 tahun, dan usia tua dari 60-70 tahun.
Usia 40 tahun dengan demikian adalah usia ketika manusia benar-benar meninggalkan masa mudanya dan beralih menapaki masa dewasa penuh yang disebut dengan usia dewasa madya (paruh baya) atau kuhulah. Hal ini sesuai dengan pendapat pakar psikologi seperti Elizabet B. Hurlock, penulis “Developmental Psychology”. Katanya, “masa dewasa awal” atau “early adulthood” terbentang sejak tercapainya kematangan secara hukum sampai kira-kira usia 40 tahun. Selanjutnya adalah masa setengah baya atau “middle age”, yang umumnya dimulai pada usia 40 tahun dan berakhir pada usia 60 tahun. Dan akhirnya, masa tua atau “old age” dimulai sejak berakhirnya masa setengah baya sampai seseorang meninggal dunia.
Nuansa kejiwaan yang paling menarik pada usia 40 tahun ini adalah meningkatnya minat seseorang terhadap agama (religiusitas dan spiritualisme) setelah pada masa-masa sebelumnya minat terhadap agama itu boleh jadi kecil sebagaimana diungkapkan oleh banyak pakar psikologi sebagai “least religious period of life”.
Oleh karena itu, dengan berbagai keistimewaannya, maka patutlah jika usia 40 tahun disebut tersendiri di dalam al-Qur’an. Dan karenanya, tidaklah heran jika para Nabi diutus pada usia 40 tahun. Nabi Muhammad saw. diutus menjadi nabi tepat pada usia 40 tahun. Begitu juga dengan nabi-nabi yang lain, kecuali Nabi Isa as. dan Nabi Yahya as., mereka diutus menjadi nabi ketika usia mereka genap 40 tahun.
Di banyak negara ditetapkan, untuk menduduki jabatan-jabatan elit yang strategis, seperti kepala negara, disyaratkan bakal calon harus telah berusia 40 tahun. Masyarakat sendiri tampak cenderung baru mengakui prestasi seseorang secara mantap tatkala orang itu telah berusia 40 tahun. Soekarno menjadi presiden pada usia 44 tahun. Soeharto menjadi presiden pada umur 46 tahun. J.F. Kennedy 44 tahun. Bill Clinton 46 tahun. Paul Keating 47 tahun. Sementara Tony Blair 44 tahun.

Apa keistimewaan usia 40 tahun?
Dari kacamata psikologi, usia 40 tahun sering disebut masa dewasa madya. Orang-orang yang berada di usia ini lebih popular disebut setengah baya, dari sudut posisi usia dan terjadinya perubahan fisik maupun psikologis, memiliki banyak kesamaan dengan masa remaja. Bila masa remaja merupakan masa peralihan, dalam arti bukan lagi masa kanak-kanak namun belum bisa disebut dewasa, maka pada setengah baya, tidak dapat lagi disebut muda, namun juga belum bisa dikatakan tua.
Secara fisik, pada masa remaja terjadi perubahan yang demikian pesat (menuju ke arah kesempurnaan/kemajuan) yang berpengaruh pada kondisi psikologisnya, sedangkan individu setengah baya juga mengalami perubahan kondisi fisik, namun dalam pengertian terjadi penurunan/kemun-duran, yang juga akan mempengaruhi kondisi psikologisnya. Selain itu, perilaku dan perasaan yang menyertai terjadinya perubahan-perubahan tersebut adalah sama, yaitu salah tingkah/ canggung, bingung, dan kadang-kadang over acting.

CIRI-CIRI DEWASA MADYA

* Masa yang ditakuti (a dreaded period).
* Masa transisi (a time of transition).
* Masa penyesuaian kembali (a time of adjustment).
* Masa keseimbangan dan ketidakseimbang-an (a time of equilibrium and disequilibrium
* Usia berbahaya (a dangerous age).
* Usia kaku/canggung (a awkward age).
* Masa berprestasi (a time of achievement).


Masa yang ditakuti

* Selain masa tua (old age), masa dewasa madya juga merupakan masa yang sangat ditakuti datangnya oleh kebanyakan individu, sehingga seolah-olah mereka ingin mengerem laju pertambahan usia mereka.
* Bagi perempuan masa dewasa madya tidak saja berarti menurunnya kemampuan reproduktif dan datangnya menopause, namun juga menurunnya daya tarik seksual.
* Umumnya mereka (individu dewasa madya) merasa tidak lagi menarik secara seksual bagi suami mereka, sehingga muncul kekhawatiran “akan kehilangan” suami dan kondisi ini selain dapat mengakibatkan para istri begitu mengharapkan suaminya bersikap seperti ketika masih pengantin baru, juga munculnya rasa cemburu yang kadang cenderung berlebihan, bila melihat suaminya berkomunikasi dengan perempuan yang lebih muda usianya.
* Biasanya di usia2 ini, suami mereka mulai lebih berkonsentrasi pada karier dan peningkatan kariernya, sehingga mereka semakin merasa kesepian dan “diabaikan”.
* Perasaan2 negatif ini bila tidak segera dicari pemecahannya dapat mengakibatkan para istri mengalami depresi.
* Bagi pria, masa dewasa madya merupakan usia yang mengandung arti menurunnya kemampuan fisik secara menyeluruh, termasuk berkurangnya vitalitas seksual.
* Sebagian kaum pria yang mengalami tanda-tanda terjadinya penurunan kemampuan seksual ini, akan mengalihkan perhatian mereka pada kesibukan bekerja demi meningkatkan prestasi dan memenuhi kebutuhan hidup yang semakin meningkat.
* Selain masalah seksual, kaum pria yang telah memasuki usia dewasa madya, ada juga yang ingin menutupi “kelemahan” fisiknya dengan melakukan aktivitas fisik berlebihan, dan cenderung menolak bantuan dari mereka yang lebih muda.
* Pada sebagian yang lain, justru bersikap kompensatif, dalam arti untuk menutupi “kekurangannya” mereka bersikap seperti anak muda dengan lebih memperhatikan penampilan fisik, berdandan sedemikian rupa untuk mencari perhatian dari lawan jenis yang berusia jauh lebih muda.
* Mereka yang berperilaku seperti ini justru menunjukkan adanya ketidak percayaan yang cukup besar terhadap daya tarik seksual mereka.

Masa Transisi

* Seperti juga masa remaja, individu pada masa dewasa madya juga disebut sebagai masa transisi dari masa dewasa awal ke masa dewasa lanjut (lansia).
* Sebagian cirri-ciri fisik dan perilakunya masih memperlihatkan masa dewasa awal, sementara banyak ciri fisik dan perilaku lainnya justru telah menunjukkan ciri-ciri orang dewasa lanjut.
* Kondisi transisi ini menyebabkan mereka harus banyak melakukan penyesuaian terhadap peran-peran baru yang diberikan oleh masyarakat. Selain itu, masyarakat juga mengharapkan mereka untuk dapat berpikir dan berperilaku sesuai dengan usianya.
 
Masa Penyesuaian kembali

* Memasuki usia dewasa madya, cepat atau lambat individu harus mengadakan penye-suaian kembali terhadap perubahan2 yang dialaminya, baik fisik maupun peranan.
* Penyesuaian terhadap perubahan peranan, biasanya akan terasa lebih sulit dilakukan bila dibandingkan dengan penyesuaian terhadap berubahnya kondisi fisik. Misalnya kaum pria yang mengalami masa pensiun, atau kaum perempuan yang mengalami perubahan peran sebagai ibu dengan anak-anak yang akan mulai memasuki kehidupan baru.


Masa Keseimbangan dan Ketidakseimbangan
* Pengertian keseimbangan mengacu pada kemampuan penyesuaian terhadap terjadinya perubahan2 fisik dan psikologis yang dilakukan orang2 dewasa madya.
* Keseimbangan ini dapat dicapai bila ada penyesuaian secara menyeluruh terhadap pola-pola kehidupannya. Mereka yang mampu mencapai keseimbangan akan merasakan kehidupan yang tenang, tenteram dan damai di rumah, sehingga tidak suka “keluyuran”/ buang-buang waktu di luar rumah untuk kegiatan yang tidak berguna.
* Ketidakseimbangan artinya adalah terjadinya kegoncangan2/gangguan2 penyesuaian yang dialami individu pada masa ini, baik yang bersifat internal maupun eksternal, termasuk dengan pasangan hidupnya.
* Mereka yang tidak mampu mencapai keseimbangan ini akan merasa tidak betah di rumah, dan cenderung ingin “lari” dari rumah untuk memenuhi kebutuhan2 fisik dan psikologis yang tidak diperoleh di rumahnya


Usia Berbahaya
* Yang dimaksud dengan usia berbahaya adalah dalam hal kehidupan seksual-nya, terutama  dengan isterinya.
* Juga dalam hal-hal yang berhubungan dengan segala aspek kehidupan lainnya, seperti kondisi fisik yang mulai rentan terhadap penyakit, juga kondisi psikologis yang relative menjadi lebih peka, dalam arti mudah tersinggung, tertekan, stress, hingga depresi.
* Dalam hal-hal yang berhubungan dengan masalah seksual, tidak jarang terjadi para suami yang mulai merasa “bosan” dengan istrinya, sehingga mulai menyeleweng, atau pun menceraikan istrinya untuk kawin lagi dengan perempuan lain yang kadang-kadang seusia dengan anak gadisnya.
* Adapun untuk hal-hal yang lain, individu usia dewasa madya, relative lebih sering mengalami gangguan fisik maupun mental, bahkan pada orang-orang tertentu dapat mengakibatkan bunuh diri.

Usia Kaku/Canggung

* Seperti juga masa remaja ketika individu tidak bisa lagi disebut anak-anak, tetapi juga belum layak disebut dewasa, begitu juga individu dewasa madya, sudah kurang pantas disebut dewasa dini, namun juga belum bisa disebut tua. Dalam situasi seperti ini, kadang muncul rasa canggung dan bingung pada individu.
* Pada sebagian individu kondisi ini mengakibatkan mereka ingin menutupi ketuaan dengan berbagai cara dan sejauh mungkin berusaha untuk tidak tampak tua, misalnya dalam hal pemilihan busana, berdandan/ pemakaian kosmetik dsb. Kadang-kadang apabila individu agak berlebihan di dalam menampilkan busana dan dandanan yang bertujuan untuk menutupi ketuaannya, maka hal ini justru menyebabkan mereka tampak janggal, sehingga terlihat kaku/canggung.

Masa Berprestasi

* Berprestasi pada usia dewasa madya menurut Werner merupakan suatu gambaran yang positif dari seorang individu.
* Pada usia 40 tahun pada orang-orang normal telah memiliki pengalaman yang cukup dalam pendidikan dan pergaulan, sehingga mereka telah memiliki sikap yang pasti serta nilai-nilai tentang hubungan social yang berkembang secara baik.
* Kondisi keuangan dan kedudukan social mereka biasanya telah mapan, serta mereka telah memiliki pandangan yang jelas tentang masa depan dan tujuan yang ingin dicapai.
* Apabila situasi ini diikuti dengan kondisi fisik yang prima, maka mereka dapat menyatakan bahwa hidup dimulai di usia 40 tahun (life begin 40th).
* Menurut Hurlock yang dapat dicapai individu di usia dewasa madya, tidak hanya kesuk-sesan secara financial, melainkan juga dalam hal kekuasaan dan prestise.
* Biasanya usia pencapaian terjadi antara 40-50 tahun. Selain itu masyarakat sendiri nampaknya baru mengakui kemampuan atau prestasi seseorang secara mantap apabila yang bersangkutan telah memasuki usia dewasa madya.
Bila ditinjau dari sisi psikologi, memang usia 40 tahun memiliki banyak keistimewaan, salah satunya sebagaimana tercermin dari sabda Rasulullah saw.,
العَبْدُ الْمُسْلِمُ إِذَا بَلَغَ أَرْبَعِيْنَ سَنَةً خَفَّفَ اللهُ تَعَالَى حِسَابَهُ ، وَإِذَا بَلَغَ سِتِّيْنَ سَنَةً رَزَقَهُ اللهُ تَعَالَى الْإِنَابَةَ إِلَيْهِ ، وَإِذَا بَلَغَ سَبْعِيْنَ سَنَةً أَحَبَّهُ أَهْلُ السَّمَاءِ ، وَإِذَا بَلَغَ ثَمَانِيْنَ سَنَةً ثَبَّتَ اللهُ تَعَالَى حَسَنَاتِهِ وَمَحَا سَيِّئَاتِهِ ، وَإِذَا بَلَغَ تِسْعِيْنَ سَنَةً غَفَرَ اللهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ وَمَا تَأَخَّرَ وَشَفَّعَهُ اللهُ تَعَالَى فِى أَهْلِ بَيْتِهِ ، وَكَتَبَ فِى السَّمَاءِ أَسِيْرَ اللهِ فِى أَرْضِهِ – رواه الإمام أحمد
Seorang hamba muslim bila usianya mencapai empat puluh tahun, Allah akan meringankan hisabnya (perhitungan amalnya). Jika usianya mencapai enam puluh tahun, Allah akan memberikan anugerah berupa kemampuan kembali (bertaubat) kepada-Nya. Bila usianya mencapai tujuh puluh tahun, para penduduk langit (malaikat) akan mencintainya. Jika usianya mencapai delapan puluh tahun, Allah akan menetapkan amal kebaikannya dan menghapus amal keburukannya. Dan bila usianya mencapai sembilan puluh tahun, Allah akan mengampuni dosa-dosanya yang telah lalu dan dosa-dosanya yang belakangan, Allah juga akan memberikan pertolongan kepada anggota keluarganya, serta Allah akan mencatatnya sebagai “tawanan Allah” di bumi. (H.R. Ahmad)
Hadits ini menyebut usia 40 tahun paling awal, dimana isinya bermakna bahwa orang yang mencapai usia 40 tahun dan ia tetap memiliki komitmen terhadap penghambaan kepada Allah swt. sekaligus memiliki konsistensi terhadap Islam sebagai pilihan keberagamaannya, maka Allah swt. akan meringankan hisabnya. Perhitungan amalnya akan dimudahkan oleh Allah swt. Ini merupakan suatu keistimewaan tersendiri, karena dihisab, diteliti secara detail, diinterogasi secara berbelit-belit, merupakan suatu tahapan di akhirat yang sangat sulit, pahit, lama, dan mencekam tak ubahnya disiksa, betapa pun siksa yang sebenarnya belum dilaksanakan.
Orang yang usianya mencapai 40 tahun mendapatkan keistimewaan berupa hisabnya diringankan. Boleh jadi ini karena untuk mencapai usia 40 tahun dengan tingkat penghambaan dan keberagamaan yang konsisten tentulah membutuhkan proses perjuangan yang melelahkan.
Tetapi, umur 40 tahun merupakan saat harus waspada juga. Ibarat waktu, orang yang berumur 40 tahun mungkin sudah masuk ashar. Senja. Sebentar lagi maghrib. Sahabat Qotadah, tokoh generasi tabiin, berkata, “Bila seseorang telah mencapai usia 40 tahun, maka hendaklah dia mengambil kehati-hatian dari Allah ‘azza wa jalla.”
Bahkan, sahabat Abdullah bin Abbas ra. dalam suatu riwayat berkata, “Barangsiapa mencapai usia 40 tahun dan amal kebajikannya tidak unggul mengalahkan amal keburukannya, maka hendaklah ia bersiap-siap ke neraka.”
Nasihat yang diungkap oleh dua sahabat besar tersebut memberikan pengertian bahwa manusia harus mulai bersikap waspada, hati-hati, dan mawas diri dalam aktivitas pengabdiannya kepada Allah swt. manakala usianya telah mencapai 40 tahun. Ia ditekankan untuk meningkatkan atau setidak-tidaknya mempertahankan amal kebajikan yang telah dibiasakannya pada usia-usia sebelumnya. Tidak justru “tua-tua keladi”, makin tua dosanya makin menjadi-jadi. Secara keras, Ibnu Abbas ra. mengingatkan manusia yang berumur 40 tahun dan amal kebajikannya masih kalah dibanding dengan amal keburukannya, maka hendaklah ia bersiap-siap ke neraka.
Atas dasar ini, penduduk Madinah dahulu yang didominasi oleh para sahabat Nabi Saw. ketika usia mereka telah mencapi 40 tahun, mereka konsentrasi beribadah. Mereka mulai memprioritaskan hari-harinya untuk aktivitas ibadah. Kesibukan mencari materi mereka kurangi dan beralih memfokuskan diri pada kegiatan yang bersifat non-materi, dalam rangka memobilisasi bekal sebanyak-banyaknya bagi kehidupan setelah mati. Hal yang sama dilakukan oleh penduduk Andalusia, Spanyol.
Imam asy-Syafi’i tatkala mencapai usia 40 tahun, beliau berjalan seraya memakai tongkat. Jika ditanya, jawab beliau, “Agar aku ingat bahwa aku adalah musafir. Demi Allah, aku melihat diriku sekarang ini seperti seekor burung yang dipenjara di dalam sangkar. Lalu burung itu lepas di udara, kecuali telapak kakinya saja yang masih tertambat dalam sangkar. Komitmenku sekarang seperti itu juga. Aku tidak memiliki sisa-sisa syahwat untuk menetap tinggal di dunia. Aku tidak berkenan sahabat-sahabatku memberiku sedikit pun sedekah dari dunia. Aku juga tidak berkenan mereka mengingatkanku sedikit pun tentang hiruk pikuk dunia, kecuali hal yang menurut syara’ lazim bagiku. Di antara aku dan dia ada Allah.”
Syeikh Abdul Wahhab asy-Sya’rani dalam kitab “al-Bahr al-Maurûd” menyatakan, “Kita memiliki keterikatan janji manakala umur kita telah mencapai 40 tahun, bahwa kita harus melipat alas tidur kecuali bila terkuasai (yakni, kantuk berat datang dan tak bisa dihindari), kita tidak boleh alpa dari keberadaan kita sebagai para musafir ke negeri akhirat di setiap detak nafas, sehingga kita tidak merasa memiliki kenyamanan sedikit pun di dunia. Kita harus melihat sedetik nafas dari umur kita setelah usia 40 tahun sebanding dengan 100 tahun dari umur sebelumnya. Begitulah. Pasca usia 40 tahun, tidak ada rehat bagi kita, tidak lagi berebutan atas suatu jabatan (kursi), tidak juga merasa senang dengan sedikit pun dari dunia. Semua itu karena sempitnya usia pasca 40 tahun. Tidaklah pantas orang yang berada di ujung kematian berlaku lalai, lupa, santai, dan bermain-main.”
> Lantas, apa yang harus kita lakukan ketika menginjak usia 40 tahun?
Beberapa yang disebutkan Ahmad Syarifuddin dalam bukunya ini adalah,
1. Meneguhkan tujuan hidup
2. Meningkatkan daya spiritualisme
3. Menjadikan uban sebagai peringatan
4. Memperbanyak bersyukur
5. Menjaga makan dan tidur
6. Menjaga konsistensi dan kontinuitas


Jika ada yang mengatakan bahwa: Life began at forty, saya cenderung berpendapat bahwa kehidupan yang dimaksud adalah kehidupan religius, kehidupan yang berfokus dan konsentrasi untuk persiapan menuju negeri akhirat. Karena bagaimanapun, statemen Helen Rowland itu belum selesai. Lanjutnya, … but so do fallen arches, rheumatism, faulty eyesight, and the tendency to tell a story to the same person, three or four times. Kehidupan memang dimulai umur 40 tahun, tetapi pada saat itu kita juga mulai cekot-cekot, reumatik, rabun, dan kecenderungan pikun.
Karena itu, agaknya syair Ali bin Abi Thalib ra. ini bisa dijadikan renungan,
إِذَا عَاشَ الْفَتَى سِتِّيْنَ عَامًا # فَنِصْفُ الْعُمْرِ تَمْحَقُهُ اللَّيَالِي وَرُبْعُ الْعُمْرِ يَمْضِى لَيْسَ يُدْرَى # أَيُقْضَى فِى يَمِيْنٍ أَوْ شِمَالِ وَرُبْعُ الْعُمْرِ أَمْرَاضٌ وَشَيْبٌ # وَشُغْلٌ بِالتَّفَكُّرِ وَالْعِيَالِ
Jika seorang pemuda dikaruniai usia 60 tahun, maka separuh usianya habis oleh tidur di malam hari. Sementara seperempat usianya berlalu tanpa diketahui, apakah dijalankan ke kanan atau ke kiri. Seperempat usianya yang lain dimangsa oleh sakit, uban, dan kesibukan mengurus keluarga.
Jika umur kita pada kenyataannya lebih banyak yang kita habiskan untuk sesuatu yang tidak berguna, maka kiranya kini saatnya untuk tidak lagi menyia-nyiakan waktu yang tersisa. Sebagaimana sahabat Abdullah bin Umar r.a. pernah menceritakan hadits dari Rasulullah Saw. yang perlu dicamkan berkaitan dengan hal ini.
Rasulullah Saw. memegang kedua pundakku dan bersabda, “Jadilah di dunia seakan-akan kamu orang asing (perantau) atau pengembara (musafir).” Abdullah bin Umar ra. berkata, “Jika berada di waktu sore, jangan menanti waktu pagi. Jika berada di waktu pagi, jangan menanti waktu sore. Pergunakanlah (rebutlah) masa sehatmu (dengan amal-amal shaleh) untuk bekal (antisipasi) masa sakitmu dan masa hidupmu untuk bekal (antisipasi) masa matimu.” (H.R. Bukhari).
[Written by Adi Wicaksono]

Ada yang lebih baik


Jika memang diluar sana banyak yang lebih baik
pilihlah yang lebih baik itu menjadi milikmu
jika memang pilihanmu membuatmu nyaman
maka mengadulah pada Nya untuk menjadi milikmu

Jika memang Tuhan telah tunjukan
lindungilah ia seperti Tuhan pilihkan untuk mu
Jika memang sudah menjadi keputusan mu atas kehendak-Nya
maka ijikanlah aku untuk menghapus lukisan hidup mu

nooryta..endofyear04/11/12-1740wib

Kamis, 07 Maret 2013


Bu Aku Lelah

Bu, aku lelah berjalan
lelah berperan dalam lakon kesedihan
tapi perjalanan kesedihan ibu lebih melelahkan walau sekedar membayangkan saja

Bu, aku lelah berjalan
lelah berperan dalam kisah pengertian dan keikhlasan
tapi perjalanan keikhlasan ibu tak terhingga hampir aku tak sanggup seperti ibu

Bu, aku lelah berjalan
lelah berperan dalam cerita ketegangan dalam kehidupan
tapi perjalanan hidup ibu penuh ketegangan namun ibu tetap melaluinya

Bu, aku lelah berjalan
lelah berperan menjadi orang yang harus selalu bersabar
tapi perjalanan ibu hampir semua dihiasi kesabaran, termasuk sabar mendengar keluh kesah ku setiap waktu 

Bu...bisakah aku setegar ibu, seikhlas ibu, sekuat ibu se sabar ibu...meniti perjalanan ini?? 

 
by:nooryta "Aku harus bisa seperti ibu"/080313-13.10wib
     Menjadi manusia yang mencoba memahami, mengerti atau menjadi pelengkap hidup bagi orang lain yang menjadi teman dekat, sahabat, pacar, suami atau istri tidaklah semudah membalikan telapak tangan, kita akan mengetahui sifat, karakter yang tersembunyi pda diri setiap manusia adalah ketika kita lebih dekat merapat dengan nya melalui sebuah proses pertemanan atau pernikahan yang tidak memerlukan waktu sedikit, dengan berbagai komponen persolaan didekat kita sekitar kita, akan diketahui bagaimana cara bersikap, respond, cara berfikir, tanggapan, reaksi dan sebagainya terhadap persoaln yang dihadapi, pro dan kontra mewarnai perjalanan yang kadang melelahkan, membosankan atau bisa juga enjoy dinikmati what ever lah yg terjadi di dunia ini kita hanya manusia sebagai pelakon cuek aja menyikapi persoalan hidup yang penting kita ga bikin persoalan extream buat yang laen, mungkin buat sebagian dianggap mudah saja ga jelimet yg jadi persoalan paling memberatkan adalah ketika teman deket kita atau pasangan hidup kita tidak seindah yang diharapka sebelum kita bersatu dalam satu ikatan, buanyyyaaaaakk hal- hal yang membuat kita kaget, ga nyangka, koq bisa ya begitu. koq jauh dari penilaian kita dulu hmm.. banyak lah ungkapan atau pertanyaan yag demikian berteriak dalam hati kita, namun itulah romantika hidup yang mau ga mau harus dihadapi deselesaikan dengan ikhlas lapang dada, positiv thinking terhadap jalan yang telah Allah sediakan untuk kita masing-masing sebagai hamba-Nya, dasari dengan do'a sebagai karpet langkah kita menuju kemuliaan menjadi manusia yang saling memahami, melengkapi, sabar dan ikhlas sebagai benteng menjadi pribadi yang mulia di sisi Allah SWT..ttp optimis ^_^